BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada
dasarnya Allah SWT menciptakan makhluknya adalah untuk beribadah kepada-Nya.
Manusia adalah salah satu ciptaan-Nya. Menurut sifat hakikat manusia diartikan
sebagai ciri-ciri karakteristik, yang secara prinsipil membedakan manusia dari
hewan. Meskipun antara manusia dengan hewan banyak kemiripan terutama dilihat
dari segi biologis atau fisiologisnya. Namun, Allah SWT telah memilih manusia
sebagai khalifah di Bumi. Beberapa alasan diantaranya adalah karena manusia memiliki
potensi dasar sebagai khalifah di Bumi.
B. Tujuan
Tujuan
pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang mengapa manusia di
berikan amanah sebagai khalifah di bumi oleh Allah SWT .
C. Pembatasan Masalah
Dalam makalah ini akan di bahas
mengenai apa yang menjadi faktor atau alasan manusia di berikan amanah sebagai
khalifah di bumi berkaitan dengan potensi dasar manusia.
BAB
II
POTENSI
DASAR MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH DI BUMI
Di awal telah kita singgung mengenai
sifat hakikat manusia, bahwasannya manusia tidak jauh berbeda dengan hewan.
Lalu apakah yang menjadikan alasan manusia menjadi khalifah di bumi? Jawabannya
adalah potensi. Potensi yang mendasari mengapa manusia menjadi khlaifah.
A. Potensi Diri
Potensi diri adalah kemampuan yang terpendam pada diri setiap orang, setiap
orang memiliki hal tersebut. Terkadang seseorang tidak menyadari bahwa potensi
yang ada dalam dirinya begitu besar, sehingga orang itu tidak bisa
memaksimalkan potensi yang ada dalam dirinya. Kebanyakan orang merasa kesulitan
dalam mengembangkan atau mengenali potensi yang ada dalam dirinya, seseorang
merasa bingung akan potensi apa yang ada padanya. Mereka merasa takut untuk
mengembangkan potensi tersebut.
Padahal jika seseorang mengetahui dan mengembangkannya secara maksimal, bukan
tidak mungkin mereka akan menjadi sukses. Seseorang jadi terbiasa dengan
potensi yang mereka miliki. Yang sebelumnya mereka tidak tahu potensi yang
terpendam dalam dirinya menjadi sangat tahu. Tentu saja semua itu butuh
perjuangan untuk mengetahui dan mengembangkan potensi yang ada.
B. Potensi Dasar Manusia
Apa yang menyebabkan manusia dapat menjadi makhluk yang paling unggul di
antara semua makhluk lainnya? Namun di sisi lain, alasan yang sama ini dapat
pula menjadikan manusia sebagai seburuk-buruk makhluk, bahkan lebih buruk
dibanding binatang.
Manusia, dengan kelebihannya ia
menjadi khalifah di muka Bumi ini. Dahulu, tatkala Allah menyeru kepada
makhluk-makhluk lainnya untuk mengemban amanah menjadi khalifah di muka Bumi,
semua makhluk tersebut menolak. Gunung-gunung menolak, lautan menolak,
burung-burung pun tak berani menerima karena beratnya amanah yang mesti mereka
pikul tersebut. Namun, dengan kesombongannya, manusia pun menerima amanah yang
berat ini. Inilah salah satu sifat manusia, suka tergesa-gesa dan lalim serta
sombong.
Potensi apa saja yang dimiliki manusia ? Ada tiga
potensi dasar yang dimiliki oleh manusia :
1. Potensi
'Jasmaniah / Fisik’
2. Potensi
'Rohaniah / Ibadah’
3. Potensi
'Akal’
1. Potensi Jasmaniah / Fisik
Merupakan potensi fisik manusia yang dapat diberdayakan sesuai fungsinya untuk
berbagai kepentingan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup. Misalnya mata
untuk melihat, kaki untuk berjalan, telinga untuk mendengar dan lain-lain.
Dalam
jiwa yang sehat terdapat tubuh yang kuat. Manusia memiliki kekuatan untuk
melakukan banyak hal, seperti halnya manusia memanfaatkan, menjaga, dan
memelihara alam. Secara fisik manusia dapat melakukan hal tersebut.
2. Potensi Rohaniah / Hubungan Manusia dengan Tuhan (
SQ )
Merupakan potensi kecerdasan yang bertumpu pada bagian dalam diri manusia yang
berhubungan dengan jiwa sadar atau kearifan di luar ego. Secara umum Spiritual
Quotient merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan keimanan dan akhlak mulia
(qolbu).
Tidak diragukan lagi, spiritualitas memiliki
kekuatan yang sangat dahsyat. Ia seperti bahan bakar yang mampu menggerakkan
seseorang untuk selalu konsisten. Juga sebagai filter untuk apa yang di
fikirkan dan yang akan dilakukannya.
3. Potensi Akal ( IQ )
Potensi akal merupakan potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia ( terutama
otak sebelah kiri ). Fungsi potensi tersebut adalah untuk merencanakan sesuatu,
menghitung dan menganalisis.
Akal adalah potensi yang begitu istimewa. Dan akal ini hanya terdapat pada
seorang makhluk saja, yaitu insan bernama manusia. Itulah yang membedakan
antara manusia dengan binatang, tumbuhan, setan, jin, dan malaikat sekalipun.
Akal yang diberikan oleh Allah untuk kita seharusnya dimanfaatkan dengan baik.
Sehingga tercipta suatu letupan-letupan karya karenanya. Tapi realita yang
terjadi tak seindah tujuan awal. Banyak dari manusia menggunakan akalnya untuk
mencuri, membunuh, bersilat lidah di pengadilan, memikirkan cara-cara untuk
menyingkirkan seorang yang dianggap musuhnya. Dalam benaknya hanya kejahatan,
kedengkian, dan keirian terus-menerus. Sehingga menyebabkan orang seperti ini
dikatakan sebagai orang yang kerdil. Sungguh pabila akal digunakan dengan baik
pada tiap-tiap manusia rasa sakinah akan memayungi bumi dari kerusakannya.
Sebenarnya
banyak orang pintar dan cerdas didunia ini, jangankan didunia, di Indonesia saja
bertaburan orang-orang pintar. Mereka lulus dengan predikat cumlaud juga
banyak. Pemenang-pemenang olimpiade sains dan matematika bertaburan di
Indonesia. Tapi kenapa negeri justru terpuruk akan moralnya. Korupsi merajalela
diberbagai sektor. Korupsi yang dilakukan pun tidak tanggung-tanggung berkisar
ratusan juta hingga triliunan rupiah. Kalau kita bisa telaah tidak mungkinlah
orang bodoh melakukan itu. Kalau menurut saya orang bodoh palingan bermain
dikisaran jutaan rupiah saja. Pastilah ia orang yang pintar mencari alasan atau
pintar melobi pihak ketiga dan pintar mengkalkulasi kecurangan, dan lain
sebagainya. Dan pula seorang anak yang pintar justru berani melawan orang
tuanya yang secara pendidikan jauh dibawahnya. Ia berani menipu orang tuanya
dengan alasan untuk duit kursus namun digunakan untuk hura-hura bersama
teman-temannya.
BAB III
PENUTUP
A. kesimpulan
Menurut sifat hakikat
manusia diartikan sebagai ciri-ciri karakteristik, yang secara prinsipil
membedakan manusia dari hewan. Meskipun antara manusia dengan hewan banyak
kemiripan terutama dilihat dari segi biologis atau fisiologisnya. Namun, Allah
SWT telah memilih manusia sebagai khalifah di Bumi. Beberapa alasan diantaranya
adalah karena manusia memiliki potensi dasar sebagai khalifah di Bumi.
Ada tiga potensi dasar yang dimiliki
oleh manusia :
1. Potensi
'Jasmaniah / Fisik’
2. Potensi
'Rohaniah / Ibadah’
3. Potensi
'Akal’
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar